hai asdy ingbagio..
sudah berapa lama kita kenal? 6 atau mungkin 7 bulan, right? untuk yakin kalau kau adalah salah satu teman terbaik yang pernah aku punya mungkin itu waktu yang singkat. ya pertama kali kita kenal di awal tahun ajaran baru tahun lalu. awalnya sih aku sudah tau siapa asdy, orang yg sering diceritakan ayu, yg selalu dikatakan baik oleh rana.
awal kita kenal di kelas Seg1T1ga, aku pikir kau anak yang brutal. gakkan bisa jadi teman aku. seperti air dan minyak. tapi setelah terus menjalani hari-hari dikelas ternyata kita itu bisa jadi teman yang baik. punya banyak kesamaan. sama-sama temperamental=))
kita sering bertukar cerita kan? gak cuma sama aku, biasanya kita bertiga sama farah:')
cerita tentang keluarga, teman, kisah cinta, dll. haha ingat aku paling sering cerita tentang 'anak bodoh' itu kan? aku merasa jadi bagian keluarga asdy saking taunya semua masalah internal asdy. berasa jadi adeknya asdy yg selalu dinasehatin ttg ini itu, tentang keluarga, anak bodoh itu dan semuamuanya.
kita udah pernah ngomongin hal ini sebelumnya kan? sebuah kemungkinan terburuk yang selalu menari-nari dalam imaginasiku. akhirnya kejadian kan? asdy bakal pindah besok ke jogja. BESOK!
sebenarnya aku tau ini bakal terjadi, semua yg pernah masuk ke dunia imajinasi aku biasanya pasti bakalan kejadian, walaupun aku udah coba buat ngilanginnya. huaaaaa sediiih.
karena udah feeling itu makanya seminggu yang lalu aku tanya tentang janji asdy sama aku, aku berfirasat kalau janjinya gabakalan bisa ditepati tapi aku diam aja. berharap itu cuma imajinasi aku.
waaaaaaa, gatau mau gimana. tau gak? tadi aku sama farah gabisa ngasih kata-kata perpisahan karna takut nangis didepan asdy. asdy udah jadi bagian dari kami. sama-sama kita ngadapin semuanya, membangun kelas. gataulah ntar nasib kelas kedepannya gimana karna gak ada asdy :(
jangan lupain kami ya dy, terutama aku sama farah. semoga kita bisa cerita-cerita lagi dilain waktu. semoga setelah kemungkinan terburuk ini terjadi semuanya akan jadi lebih baik. amiin. jaga diri baik-baik. buktikan kalo asdy bisa. aku bakal jagain dia buat asdy kok. buat dia bangga yaa.
Ingaaaat!! jadi pemain bola yang hebat ya. nanti ketemu sama buk dokter di BGM tanggal 14 Agustus 2022 =D
Paru-Paru Duniaku
Kalian tahu sepenting apakah paru-paru dunia ini bagiku? Well, tidak hanya bagiku tapi bagi kita semua.
Senin, 13 Februari 2012
One of My Best in Seg1T1ga
Rabu, 30 November 2011
Tafsiran Mars PLH
Mars Pendidikan Lingkungan Hidup
cipt. Drs. Oan Hasanuddin RO,. Akp., MA
Bait Pertama :
Tuhan ciptakan alam nan indah
manusia penerima amanah
wahana karya bernilai ibadah
ambil manfaat jangan serakah
Tafsir bait pertama :
Tuhan dari umat islam yaitu
Allah SWT telah menciptakan alam semesta ini beserta isinya dengan begitu sempurna.
Keindahan yang ada menambah kesempurnaannya. Alam semesta ini diciptakan Allah
semata-mata untuk manusia. Manusia di amanahkan untuk menjaga dan merawat alam
ini khususnya bumi, dimana bumi adalah tempat kita berpijak, hidup, tumbuh,
berkembang dan juga sebagai sarana dan prasarana bagi para manusia untuk
beribadah. Karena itu, semua yang ada di bumi boleh di manfaatkan asal sesuai
dengan ketentuan/syariat islam dan disikapi dengan bijaksana.
Bait ke-2 :
karya agung-Nya teramat luhur
semua mahkluk hidup makmur
amal berkah tumbuh subur
jagad raya sujud syukur
Tafsir bait ke-2 :
Apa yang telah di
ciptakan-Nya merupakan suatu karya yang luar biasa dan tidak tertandingi sejak
dan sampai kapanpun. Jika manusia memanfaatkan alam dengan bijaksana maka semua
makhluk yang ada di bumi akan hidup sejahtera, makmur, dan damai. Mulai dari
manusia itu sendiri, hewan dan tumbuhannya. Tumbuhan akan tumbuh tinggi dengan
subur nya. Sumber makanan manusia tercukupi. Karena itu, semua makhluk
ciptaan-Nya yang ada di jagad raya ini patut untuk bersyukur atas berkah yang
diterimanya.
Bait ke-3 :
buma buha mata
buka mata buka hati
memelihara alam titipan Allah
Tafsir :
Dengan diciptakannya alam
yang luar biasa ini, marilah kita jaga dengan sebaik-baiknya, jangan dirusak.
Karena, jika dirusak maka ala mini akan semakin cepat mengalami kehancuran.
Mari kita buka mata kita untuk melihat alam yang ada disekitar kita dan buka
hati kita untuk senantiasa memelihara alam ini. Di mana alam ini adalah titipan
dari Allah swt kepada kita para manusia. Karena itu, kita harus memeliharanya
dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
Bait ke-4 :
jagalah mata, jagalah hati
ayunkan tangan, langkahkan kaki
memelihara alam titipan Ilahi
cermin insan khalifah fil-ardhi
Tafsir :
Mari jaga mata dan hati kita
untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak alam. Seperti, penebangan
hutan secara liar dll. Buatlah tangan dan kaki kita untuk melakukan hal-hal
yang mampu melestarikan dan memperbaiki alam yang telah dititipkan Allah kepada
manusia. Manusia yang menjaga alam adalah cerminan bagaimana seharusnya seorang
pemimpin di bumi.
Bait ke-5 :
karena ulah tangan manusia
darat dan laut rusak binasa
warisan anak cucu tak tersisa
bencana alam dimana-mana
Tafsir :
Bumi sekarang ini sudah mulai
rusak. Ini dikarenakan ulah tangan manusia yang menebang hutan sembarangan,
membuang sampah tidak pada tempatnya dan kegiatan lainnya yang merugikan. Karena
itulah, seluruh alam baik darat dan lautnya menjadi rusak dan hancur. Sungai
cemar, polusi udara, tanah longsor, dsb. Tak ada lagi keindahan yang tersisa
yang dapat dilihat dan dirasakan oleh anak cucu kita nanti. Bukan lagi bumi
yang indah, bumi yang hijau. Tapi kita, mewarisi bumi yang telah gundul dan
telah rusak. Bencana alam silih berganti datang menghantui kehidupan kita di
berbagai tempat.
Bait terakhir :
jiwa siswa SMA 8
dan pendidikan lingkungan hidup
Ecological Youth Environmental Source
siswa peduli lingkungan hidup
cermin insan khalifah fil ardhi
huuu... fil ardhi
Tafsiran :
Salah satu contoh manusia dalam
ruang lingkup yang kecil di bumi ini adalah siswa-siswa SMAN 8 Pekanbaru. Yang melakukan
pembelajaran pendidikan lingkungan hidup serta menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Mulai dari menjaga dan merawat lingkungan sampai dengan membuat
suatu perkumpulan pencinta alam dengan nama Ecological Youth Environmental
Source (EYES). Mereka itu telah mencerminkan bagaimana seharusnya pemimpin
peduli terhadap alam disekitarnya. Pemimpin yang menjadi panutan dimuka bumi.
Minggu, 27 November 2011
Solusi Masalah Lingkungan
Masalah :
Banjir di Kecamatan Payung Sekaki
Banjir adalah aliran air yang relative
tinggi dan tidak tertampung oleh aliran sungai atau saluran air. Banjir terbagi
atas 3, yaitu banjir karena sungai yang meluap, banjir akibat pasang surut air laut,
dan banjir lokal.
Pada kesempatan ini saya akan mengangkat
masalah banjir lokal, tepatnya Banjir
yang terjadi di Kecamatan Payung Sekaki. Banjir ini umumnya terjadi pada musim
penghujan. Banjir ini akan meresahkan warga Kecamatan Payung Sekaki karena
mengakibatkan terendamnya rumah-rumah warga dan menganggu lalin di jalan. Bukan
hanya itu saja, banjir juga akan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit
seperti diare, penyakit kulit, dll. Banjir disana umumnya terjadi karena :
- Kurangnya saluran air,
- Tersumbatnya saluran-saluran air yang ada oleh sampah,
- Kurangnya lahan (tanah) yang dapat menyerap air,
- dsb.
- Kurangnya saluran air,
- Tersumbatnya saluran-saluran air yang ada oleh sampah,
- Kurangnya lahan (tanah) yang dapat menyerap air,
- dsb.
Kurangnya lahan (tanah) yang
dapat menyerap air disebabkan oleh banyaknya dibangun gedung-gedung atau ruko
yan g dibangun sehingga tanah-tanah yang ada ditutupi semen dan pavinblok.
Bahkan, saluran-saluran airpun ditutup untuk membangun halaman, jalan, dan
pelataran parkir. Belum lagi masyarakat banyak membuang sampah sembarangan.
Jadilah ketika hujan, air akan menggenang
dan tidak tahu harus mengalir kemana.
Berikut beberapa solusi masalah
Banjir di Kecamatan Tampan, yang dapat saya utarakan :
1 Preventif
Preventif adalah pencegahan. Pencegahan
ini sangat penting dan banyak yang bisa kita lakukan, diantaranya :
- - Tidak
membuang sampah sembarangan, dan membuang sampah pada tempatnya agar tidak
menyumbat saluran air,
- - Pemerintah
harus membuat peraturan tentang pembangunan bangunan agar dapat menyisakan
lahan hijau/lahan terbuka (lahan serap air) min.20%,
- - Mengurangi
pembangunan di daerah yang sudah padat bangunan.
- - Membuat
saluran-saluran air, jika tidak cukup lahannya bisa diganti dengan membuat
Lubang Resapan Biopori.
2
Kuratif
Kuratif berarti mengobati. Ini dapat
direalisasikan dengan membuat bendungan
seperti menaruh pasir didepan rumah agar air tidak masuk ke dalam rumah. Bisa juga
dengan melobangi tanah yang tergenang air dengan tujuan membantu mempercepat
meresapnya air ke tanah. Selanjutnya, orangtua harus memperhatikan anak-anaknya
agar tidak bermain-main dengan air kotor yang menggenang itu untuk menghindari
timbulnya penyakit-penyakit seperti diare, penyakit kulit, dll.
3 Rehabilitatif
Rehabilitatif artinya memperbaiki. Yang bisa kita lakukan adalah :
Rehabilitatif artinya memperbaiki. Yang bisa kita lakukan adalah :
- - Membersihkan
saluran air,
- - Menghijaukan
lahan yang kosong/membuat taman-taman di atap,
-
- Merawat
lahan hijau yang telah ada dengan sebaik-baiknya, jika perlu, pemerintah
sebaiknya mengadakan penggusuran bangunan dengan ganti rugi untuk pembangunan
lahan hijau.
4
Promotif
Promotif ini adalah sesuatu yang sudah
baik semakin ditingkatkan, dengan cara dipromosikan atau diperkenalkan kepada
khalayak ramai dengan menarik. Yang bias kita lakukan beberapa diantaranya:
- - Mengadakan
seminar atau promosi untuk mencegah banjir.
- - Membuat poster
atau slogan-slogan tentang bahaya banjir, pentingnya reboisasi dan berbagai hal
yang berkaitan dengan banjir dan cara pencegahannya.
Rabu, 05 Oktober 2011
K3LH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terkadang, penjahit sangat dibutuhkan oleh manusia-manusia yang ada didunia ini. Meskipun pada era globalisasi ini kita dapat dengan mudah menemukan pakaian-pakaian yang sudah jadi, tapi jauh lebih puas apabila kita membuat pakaian-pakaian tersebut di penjahit, karena kita bisa berkompromi dengan penjahit tersebut untuk membuat pakaian itu sesuai dengan keinginan kita.
Maka tak heran bila sampai saat ini penjahit masih menjamur di beberapa belahan dunia dan negara. Bahkan di kota-kota besarpun kita masih banyak menjumpai penjahit, baik penjahit partai besar ataupun penjahit partai kecil.
Kebetulan di lingkungan tempat tinggal saya banyak dijumpai penjahit-penjahit partai besar dan partai kecil. Bahkan setiap pada jarak 20 meter kita bisa menemukan penjahit yang berbeda. Oleh sebab itu, saya mengangkat tema pekerjaan “Menjahit” pada penelitian saya kali ini.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko yang terjadi pada penjahit.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada pekerjaan menjahit.
2) Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada pekerjaan menjahit.
3) Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada pekerjaan menjahit.
4) Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada pekerjaan menjahit.
5) Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada pekerjaan menjahit.
C. Manfa’at Penelitian
1. Bagi Penjahit sendiri
1) Dapat menjadi referensi bagi para penjahit tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang paling sering terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang mungkin dihadapi.
2) Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja.
2. Bagi penulis
1) Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko.
2) Sebagai sarana untuk mendapatkan nilai tugas pada pelajaran K3LH :p
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Management Risiko
1. Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.
2. Tujuan Management Risiko
a. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas
b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi
c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja
3. Tahapan Management Risiko
a. Persiapan
b. Analisa risiko
c. Evaluasi risiko
d. Pengendalian risiko
BAB III
MANAJEMEN RISIKO
A. Persiapan
· Ruang Lingkup Management Risiko
Management risiko dilakukan di Sen-sen Fashion, Jl. Jendral no.8 Labuhbaru timur – Pekanbaru. Merupakan salah satu usaha penjahit yang melayani partai besar maupun kecil, yang channelnya sudah sampai di Tembilahan.
· Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko.
· Dokumen yang terkait
a. Hasil wawancara dengan pemilik usaha dan penjahit-penjahitnya.
b. Dokumentasi foto.
c. Literature/ referensi serta hasil penelitian
B. Analisa Risiko
1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan menjahit.
Jenis Bahaya
|
Risiko
|
Konsekuensi
|
Faktor fisik
§ Pencahayaan yang terlalu terang.
§ Kurangnya ventilasi udara, ruangan pengap.
|
§ Gangguan penglihatan (visual)
§ Organ Kulit
|
§ Sakit kepala, visus, rabun, mata perih.
§ Biang keringat, Dehidrasi
|
Faktor Biologis
§ Bakteri
|
§ Saluran Pernapasan, Kulit
|
§ Alergi
|
Faktor ergonomic
§ Berdiri terlalu lama saat menggunting kain.
§ Duduk terlalu lama saat menjahit.
§ Terlalu lama menekan pedal mesin.
§ Memegang gunting sambil bekerja.
|
§ Sistem peredaran darah, otot
§ Sistem peredaran darah, pinggang
§ Sistem peredaran darah, otot
§ Blooding
|
§ Varises, peredaran darah
tidak lancar, naik betis.
§ Pegal-pegal, ambeien.
§ Saraf tegang, peredaran darah tidak lancar.
§ Anemia.
|
Faktor Psikososial
§ Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
§ Permintaan pelanggan yang bermacam-macam.
§ Kurang baiknya komunikasi antara pelanggan dan penjahit serta penjahit dan atasan.
|
§ Stress
§ Stress
§ Stress
|
§ Mialgia, loss concentration.
§ Pusing
§ Merasa tertekan, gangguan mental.
|
Faktor Kimia
§ Pemakaian kapur kain.
§ Limbah gas dari oli mesin jahit.
|
§ Saluran pernapasan
§ Mengganggu indera penciuman, sistem saraf
|
§ Gangguan saluran pernapasan yaitu pada paru-paru, ISPA
§ Pusing
|
Kecelakaan Saat Menjahit
§ Jari ikut terjahit karena tidak konsentrasi dan kurang berhati-hati saat menjahit.
§ Membuka jahitan dengan gunting bukan dengan perdedel.
|
§ Blooding, Estetika.
§ Blooding
|
§ Anemia, meninggalkan bekas luka atau jahitan pada permukaan kulit.
§ Anemia.
|
2. Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat Keparahan
|
Kemungkinan Terjadi
| ||||
Jarang Terjadi
(1)
|
Kurang mungkin terjadi (2)
|
Mungkin terjadi
(3)
|
Sangat Mungkin terjadi (4)
|
Hampir Pasti terjadi
(5)
| |
(1)
Tidak ada pengaruh
| |||||
(2)
Pengaruh sangat ringan
|
Pencahayaan yang terlalu terang.
(2)
|
· Limbah gas dari oli mesin jahit.
(4)
|
Kurangnya ventilasi udara, ruangan pengap.
(6)
| ||
(3)
Pengaruh ringan
|
Kurang baiknya komunikasi antara pelanggan dan penjahit serta penjahit dan atasan.
(3)
|
Terlalu lama menekan pedal mesin.
(12)
|
Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
Permintaan pelanggan yang bermacam-macam.
(15)
| ||
(4)
Pengaruh serius
|
Jari ikut terjahit karena tidak konsentrasi dan kurang berhati-hati saat menjahit.
·
Memegang gunting saat bekerja.
(4)
|
Bakteri
(12)
|
Berdiri terlalu lama saat menggunting kain.
Duduk terlalu lama saat menjahit.
Pemakaian
kapur kain.
Membuka jahitan dengan gunting bukan dengan perdedel.
(16)
| ||
(5)
Pengaruh fatal
|
C. Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
NO.
|
HAZARD
|
SKOR
|
TAFSIRAN
|
1.
|
§ Berdiri terlalu lama saat menggunting kain.
§ Duduk terlalu lama saat menjahit.
§ Membuka jahitan dengan gunting bukan dengan perdedel.
§ Pemakain kapur kain.
|
16
|
§ Sangat mungkin terjadi
§ Pengaruh serius
|
2.
|
§ Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
§ Permintaan pelanggan yang bermacam-macam.
|
15
|
§ Hampir pasti terjadi
§ Pengaruh ringan
|
3.
|
§ Bakteri
§ Terlalu lama menekan pedal mesin.
|
12
|
§ Mungkin terjadi
§ Pengaruh serius
|
4.
|
§ Kurangnya ventilasi udara, ruangan pengap.
|
6
|
§ Mungkin terjadi
§ Pengaruh ringan
|
5.
|
§ Limbah gas dari oli mesin jahit.
§ Jari ikut terjahit karena tidak konsentrasi dan kurang berhati-hati saat menjahit.
§ Memegang gunting saat bekerja.
|
4
|
§ Kurang mungkin terjadi
§ Pengaruh sangat ringan
|
6.
|
§ Kurang baiknya komunikasi antara pelanggan dan penjahit serta penjahit dan atasan.
|
3
|
§ Jarang terjadi
§ Pengaruh ringan
|
7.
|
§ Pencahayaan yang terlalu terang.
|
2
|
§ Jarang terjadi
§ Pengaruh sangat ringan
|
D. Pengendalian Risiko
NO.
|
HAZARD
|
PENGENDALIAN
|
1.
|
§ Berdiri terlalu lama saat menggunting kain.
§ Duduk terlalu lama saat menjahit.
§ Pemakaian kapur kain
§ Membuka jahitan dengan gunting bukan dengan perdedel.
|
§ Melatih para penjahit untuk membiasakan menggunting kain sambil duduk.
§ Memberi jeda dalam proses menjahit (tidak menjahit terus-menerus)
§ Mengganti kapur dengan alat lain yang lebih aman misalnya dengan pensil kayu.
§ Selalu menyediakan perdedel didekat penjahit bekerja untuk meminimalkan kecelakaan karna membuka jahitan dengan gunting.
|
2.
|
§ Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
§ Permintaan pelanggan yang bermacam-macam.
|
§ Memperbanyak penjahit agar pekerjaan bisa dibagi-bagi dan akan terasa ringan.
§ Diberikan bekal ilmu psikologi secara umum dan berlatih untuk bersikap ramah terhadap pelanggan.
|
3.
|
§ Bakteri
§ Terlalu lama menekan pedal mesin.
|
§ Saat menggunting atau memilah-milah kain sebaiknya menggunakan masker.
§ Tidak bekerja terus menerus, memberikan istirahat/relaksasi untuk kaki.
|
4.
|
§ Kurangnya ventilasi udara, ruangan pengap.
|
§ Memperbanyak ventilasi udara atau jendela.
§ Menyediakan alat pendingin ruangan, sekurang-kurangnya kipas angin.
|
5.
|
§ Limbah gas dari oli mesin jahit.
§ Jari ikut terjahit karena tidak konsentrasi dan kurang berhati-hati saat menjahit.
§ Memegang gunting saat bekerja.
|
§ Memakai masker.
§ Membuka jendela agar terjadi pertukaran udara.
§ Meningkatkan konsentrasi dan menerapkan sikap hati-hati dalam bekerja.
§ Jangan terlalu standby memegang barang-barang yang tajam dan berbahaya saat bekerja.
|
6.
|
§ Kurang baiknya komunikasi antara pelanggan dan penjahit serta penjahit dan atasan.
|
§ Menjaga sikap dan sopan santun.
§ Senantiasa menjaga hubungan baik.
|
7.
|
§ Pencahayaan yang terlalu terang.
|
§ Mengurangi cahaya, bahkan lebih baik jika di siang hari tidak memakai lampu hanya memanfaatkan cahaya matahari.
|
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah diadakan penelitian, saya mendapatkan 7 tingkat risiko dari pekerjaan menjahit. Dengan analisa semi kualitatif, didapatkan skor tertinggi 16 dari maksimum 25 yang disebabkan oleh hazard faktor kimia, ergonomic dan kecelakaan saat menjahit (Berdiri terlalu lama saat menggunting kain, Duduk terlalu lama saat menjahit, Membuka jahitan dengan gunting bukan dengan perdedel, Pemakaian kapur kain) dengan tafsiran probabilitasnya sangat mungkin terjadi dan pengaruhnya serius. Kemudian skor minimal adalah 2 dari faktor fisik (Pencahayaan yang terlalu terang).
Lalu, saya menyimpulkan bahwa hazard yang terdapat pada pekerjaan menjahit tidak terlalu berbahaya apabila tidak dicari-cari. Hanya saja disini lebih dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam bekerja serta waktu istirahat yang cukup.
Source and Inspirated by :
- Bapak Oan Hasanudin, MA (Guru Pembimbing Mata Pelajaran LH)
- Ibu Dra. Iswarty (Pemilik Sen-sen Fashion)
Langganan:
Postingan (Atom)